As a high school teacher, daku sering kepoin status anak-anak didik, yang sudah lulus ataupun belum; yang isinya relatif serupa: mengeluhkan betapa beratnya online learning dan betapa rindunya mereka dengan sekolah atau kampus beserta teman-temannya. Dan rasanya ingin berkata why why why, what's wrong with online learning? Wkwkwk
----
I'm not gonna lie but I don't really miss teaching at school. Kangen sih, tapi ga sebesar rasa kangen untuk bisa jalan-jalan๐ Daku suka kok, mengajar lewat media semacam Zoom, dan aplikasi online lain. Plus minusnya ada lah, pasti.
Jadi, apa yang dikangenin dari coming to school? Jelas bukan berangkat paginya.
Satu hal yang paling terasa adalah kurangnya interaksi guru-siswa. Biasanya, guru dan siswa bisa bertemu tidak hanya di kelas, tapi bisa di luar kelas, area sekolah, atau malah di luar sekolah. Mengobrol, berbagi isi kepala dan cerita dengan siswa di luar jam pelajaran, for me, adalah hal yang menyenangkan. Lewat interaksi ini, guru jadi lebih tahu kondisi siswa, sehingga bisa menjadi bahan membuat strategi mengajar. Bisa menghibur juga lho, joking around with students tu.
Hal itulah yang sangat terasa hilang di pembelajaran jarak jauh. Dampaknya? Guru-siswa jadi tidak bisa saling mengenal seperti biasa. Padahal daku selalu percaya kalau keberhasilan mengajar itu salah satu faktor penentunya adalah relasi yang dibangun antara yang mengajar dan diajar. Apa jadinya pembelajaran antar guru dan siswa baru, yang baru kenal tapi tak bisa bertatap muka?
-----
Eh, by the way, sepertinya mirip ya dengan yang dirasakan para siswa itu. Most of them pasti lebih kangen ngobrol sama temen, becanda, nyusup ke kantin bareng pas jam pelajaran; dibanding dengerin guru ngajar di kelas. ๐
Anyways, jangan kalah dengan online learning. Karena sebenarnya, online learning ini memberi kesempatan kita untuk eksplor belajar lebih banyak hal.
Yes, kita: guru dan siswa. Lain kali daku akan bercerita tentang betapa tidak mudah juga pembelajaran jarak jauh bagi para guru.
Cheers.