Saturday, 30 June 2012

Ironi Secangkir Teh Panas

'kawan' aneh secangkir teh panas
Kembali berkisah tentang teh dan kopi.
Kali ini bukan tentang teh dan kopinya, tetapi tentang bagaimana cara saya menyesap keduanya belakangan ini..

Beginilah realita nge-teh pada sebuah pagi di jakarta..
Kalau biasanya kita minum teh atau kopi panas di pagi hari demi mendapatkan kehangatan, di ibukota ini semua berubah menjadi ironi..(tragis bener sepertinya, hehehe)

Karena suhu yang hampir selalu panas, bahkan di pagi hari (seperti posting saya sebelumnya di Suhu Jakarta Membara); maka rutinitas minum teh atau kopi panas bukan lagi sarana memperoleh hawa hangat, tapi sekedar pemuas dahaga.. =)

Maka gambar sebelah ini sungguh-sungguh terjadi di salah satu sudut kota Jakarta, dimana saya mengerjakan pekerjaan, ditemani teh panas dan kipas angin yang menyala..

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya,
lain Jogja lain Jakarta..
tak ada yang bisa dilakukan selain menikmati yang ada..

berdamai dengan semua yang kita punya, insyaAllah bahagia =)

No comments:

Post a Comment

5.50 PM: Menikmati Waktu

Di kala senja menjelang azan magrib, Beberapa orang sudah menikmati waktu di rumah, Beberapa masih berjuang mengendarai motor atau mobil...