Setelah sekian lama tidak menulis, hari ini gateeel banget pengen nulis ini, sesuatu yang agak serius, hehehe..
Jakarta, sebagaimana sudah sering saya sampaikan, sudah
berhasil membuat saya sering membelalakkan mata; terkadang kagum, terkadang (lebih
sering) miris. Pun kota ini acapkali membuat saya geleng-geleng kepala; bukan
takjub tapi bingung.
Pagi ini saya membaca koran,melihat sepotong gambarKali
Sunter di Kemayoran sana. Fiuuuh..itu sungai apa tempat sampah..sepanjang
aliran sungai yang terlihat di gambar dipenuhi sampah.
Kalau biasanya saya ngeliat sungai di Jogja dan sekitarnya
bersampah, ya paling cuma beberapa biji. Tapi kali di Kemayoran ini, hampir
seluruh permukaannya ditutupi sampah, bermacam-macam sampah. *astaghfirullah*.
Gambarnya cukup kecil jadi saya ngga liat
itu sampahnya apa aja, tapi berdasarkan pengalaman melewati beberapa sungai di
Jakarta, rasa-rasanya sampah2 itu tak jauh beda jenisnya; yang kebanyakan
adalah sampah plastik.
Berita dari Republika dan Detik yang saya baca hari ini menyebutkan
bahwa sampah biasanya menumpuk di Kali Sunter di musim hujan, yang bisa jadi
kiriman dari aliran-aliran dari sungai lain. Entah kenapa saya Cuma bisa
mengangkat alis karenanya.
Yah..bagi saya, musim hujan ataupun musim kemarau,
sepertinya mayoritas sungai-sungai di daerah khusus ibukota ini tak jauh dari
sampah. Saya memang belum mengelilingi seluruh bagian kota ini, jadi saya ngga
berani mengatakan seluruh sungai Jakarta ada sampahnya. Tapi sejauh ini,
sungai-sungai yang saya temui itu sama (baca:bersampah), minimal airnya berwarna hitam.
Sekali, pernah saya berhenti di sebuah jembatan di tengah
sungai. Ketika saya turun dari kendaraan, wooowww bau menyengat langsung
menyerbu pernafasan. Efek sampingnya? Langsung berasa mual.
Sekali waktu lain saya pernah melintas di daerah mana gitu,
menuju area Tanah Abang kalau ngga salah. Ada aliran sungai bersampah, dan
tepat di sisinya adalah rumah-rumah. Naudzubillah,
saya ngga bisa membayangkan seperti apa kehidupan orang-orang yang ada di
sana.
Salah siapa?
Melihat realita ibukota yang satu ini, terbetik satu
pertanyaan ‘Salah siapa?’.
Opini pribadi sih
cenderung mengarah pada perilaku orang-orang yang tinggal di area sungai, yang
membuang sampah ke sungai; dan ini sungguhan mengherankan. Kalau dipikir-pikir
nih ya, sebenarnya siapa yang rugi dengan sungai yang bersampah kaya gitu?
Bukannya mereka sendiri ya?
Sampah membuat sungai kotor, menghambat aliran air,
menimbulkan bau busuk, juga meningkatkan resiko air sungai meluap pas banjir. Semua
itu merugikan mereka sendiri kok..sekaligus merugikan yang lain (misalnya saya,
karena terpaksa merasakan ‘wangi’ sungai).
Lalu, kenapa juga mereka masih melakukan itu? Ini sungguhan
pertanyaan, karena saya tidak tau alasan orang-orang ini membuang sampah di
sungai. Apakah karena tidak ada tempat pembuangan sampah yang layak atau sekedar malas; hemm.. banyak kemungkinan.
Dan saya? Geleng-geleng kepala lagi sembari bertanya
‘mungkin ngga yaa kali di Jakarta berubah sebening kali di Jogja atau Purworejo sana?”.
No comments:
Post a Comment