Dua hari yang lalu, tiba-tiba teringat sama Letto dan lagunya yang berirama slow. Langsung search di YouTube dan suara mas Sabrang pun menemani daku koreksi tugas siswa siswi yang sempat terbengkalai. Lalu tibalah di satu lagu yang menarik hati sekaligus membawa ke ingatan masa lalu: Sandaran Hati.
Duluuu, waktu masih remaja, mendengar lagu ini rasanya meleleh, lebih karena maknanya dihubungkan dengan dunia percintaan remaja. Tapi sejumlah tahun berselang, seiring dengan pertambahan usia dan pengalaman, perubahan logika; urusan cinta-cintaan sudah tidak lagi relevan. Dan pemaknaan terhadap lagu Sandaran Hati ini pun turut berubah. Ternyata setelah mencermati lirik dan mendengarkannya beberapa kali, lagu ini lebih terasa sisi religiusnya. Let's check the lyric:
Yakinkah kuberdiri
Diamlah tanpa tepi
Bolehkah aku
MendengarmuTerkubur dalam emosi
Tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku
MerindukanmuTerpurukku di sini
Teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti
Kau menemaniDalam hidupku, KesendiriankuTeringat ku teringat
Pada janjimu kuterikat
Hanya sekejap ku berdiri
Kulakukan sepenuh hatiPeduli kupeduli
Siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti
Jika kaulah sandaran hati
Kaulah sandaran hatiInikah yang kau mau
Benarkah ini jalanmu
Hanyalah engkau yang kutujuPegang erat tanganku
Bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah
Tanpa hadirmu
No comments:
Post a Comment