Hari ini ketika
melamunkan tentang pesan di grup WhatsApp, tiba-tiba teringat sistem JARKOM
yang dulu sering dipakai di kegiatan organisasi semasa kuliah.
JARKOM, atau Jaringan Komunikasi, adalah sistem penyampaian pesan secara berantai dari orang pertama sampai orang terakhir melalui SMS (Short Message Service).
Contoh pesan:
Teman-teman, besok kita rapat ya jam.09.00 di basecamp. Jarkom: W-M-T-A-V-W.
Maka pesan ini
pun akan bergerak dari satu handphone ke handphone lainnya dengan urutan: M
mengirim ke T, T kepada A, A kepada V, dan terakhir V kepada W. Mengapa pesan
perlu dikirim ke W, yang notabene adalah pengirim pertama? Tidak lain adalah
untuk memastikan bahwa pesan sudah sampai ke seluruh anggota jarkom.
Itu dulu. Dulu
banget.
Sekitar tahun
2006 sampai beberapa tahun kemudian, media sosial belum lagi sepopuler dan seheboh sekarang. Pilihan
sosial media juga masih terbatas; bahkan friendster dan multiply.com masih
diakses. Smartphone yang menjadi
media utama media sosial juga belum terlalu banyak beredar. Alhasil, bagi
pemilik hape sederhana –seperti saya-, ada jarak yang perlu ditempuh untuk
sekedar mengecek atau ngobrol via Facebook. Karena sedikit kerepotan itulah, medsos
menjadi lebih jarang diakses. Maka jarkom via SMS
menjadi pilihan yang paling masuk akal.
Dibandingkan
dengan sekarang, tentu sudah jauuuuuuuh berbeda. Satu pesan bisa sampai ke
tangan banyak orang hanya dengan satu ketukan di layar hape. Sangat praktis.
Well, Jarkom memang tinggal kenangan; tapi keseruannya terkadang membuat rindu. Tidak semua yang terlihat menyulitkan itu akan menyisakan kenangan buruk ya, ternyata.
No comments:
Post a Comment