Friday, 13 May 2016

Karena Rezeki Tidak Akan Tertukar

Ini cerita beberapa waktu yang lalu ketika saya dan suami pergi mencari sesuatu untuk dimakan. Saat itu, bapak kami menitip es capcin (cappucino cincau). Berangkatlah kami ke daerah Bojong, daerah sebelah, untuk mencari titipan terlebih dahulu. Motor terus berjalan tetapi kami tidak juga menemukan penjual yang dimaksud.

Hingga akhirnya kami masuk ke daerah berikutnya, Kembangan, sudah cukup jauh dari rumah kami. Di sisi kiri jalan, terlihatlah gerobak es capcin dan beberapa penjual makanan. Kami pun berhenti. Sekali mengayuh dua tiga pulau terlampaui; makanan dan titipan terbeli di tempat yang sama.

Di perjalanan pulang ke rumah, kami melintasi daerah yang sama, karena memang hanya ada satu jalan besar. Saat melewati daerah Bojong, mata saya melihat ada gerobak es capcin. Padahal waktu berangkat tadi, saya tidak melihat satupun gerobak yang sama.

Ini bukan cerita mistis, saya yakin. Gerobak itu pasti sudah ada di sana sebelumnya; hanya saja tidak diperlihatkan oleh Allah. Ini adalah perkara rezeki. Mungkin uang untuk membeli es adalah rezekinya abang penjual capcin di daerah Kembangan, bukan beliau yang berjualan di Bojong.

Memang gitu ya, rezeki, tidak akan pernah tertukar. Jika itu sudah jatahmu, pasti akan jadi milikmu. Urusan kita cuma berusaha untuk mendapatkan rezeki yang sudah disiapkan oleh-Nya.

No comments:

Post a Comment

5.50 PM: Menikmati Waktu

Di kala senja menjelang azan magrib, Beberapa orang sudah menikmati waktu di rumah, Beberapa masih berjuang mengendarai motor atau mobil...