Berinteraksi dengan anak remaja khususnya SMA itu menyenangkan. Mereka punya beragam sifat dan tingkah laku yang seru untuk diamati. Salah satunya adalah geng-isme yang terjadi di satu kelas, atau malah antar kelas. Hal ini lebih sering terjadi di kalangan murid perempuan, dibanding di antara murid laki-laki, atau kombinasi keduanya.
Geng-isme ini biasa terjadi, dari jaman saya masih seorang murid SMA sampai sekarang menjadi guru. I'm lack of geng-isme experience, though. Saya bukan tidak suka dengan mereka yang tergabung dalam geng. Saya hanya tidak suka dengan sekelompok murid/anak yang selalu bersama melakukan sesuatu, dengan mengatasnamakan solidaritas dan soliditas geng.
Anak-anak yang tergabung dalam sebuah geng biasanya akan duduk berdekatan di kelas, mengerjakan tugas (maunya) dengan teman satu geng, membela satu anggota secara bersama-sama. Terkadang, musuh satu orang menjadi musuh semua orang di satu geng. Guru biasanya akan meminimalisir geng-isme dan kesenjangan di kelas dengan cara mengacak teman duduk dan anggota kelompok ketika diminta mengerjakan tugas.
Kenapa nge-geng?
Mereka yang satu geng biasanya memiliki kecocokan tersendiri dengan anggota gengnya, atau kadang punya hobi atau kesenangan yang sama. Saya pernah bertanya pada seorang murid, kenapa dia nge-geng, dan jawabannya cuma "ya karna cocok aja miss". Begitulah.
Emang kenapa sih kalau nge-geng?
Yaah, sebenarnya saya sih tidak mempermasalahkan adanya geng-gengan di sekolah, selama baik untuk anggota geng tersebut maupun teman yang lain. Ada efek positif maupun negatif dari fenomena geng-isme anak SMA.
Efek positif, mereka akan belajar tentang solidaritas dan menjaga persahabatan. Jika gengnya terdiri dari orang orang yang baik, maka akan memberikan dampak yang baik pula.
Efek negatifnya? Terkadang geng-gengan ini jadi membatasi pergaulan seorang murid, karena dia hanya mau berinteraksi banyak dengan anggota gengnya, tidak mau berbaur dengan teman yang lain. Selain itu, keberadaan geng ini juga bisa menimbulkan perselisihan baik di satu kelas maupun kelas lain. Misalnya, satu anggota geng mempunyai masalah dengan geng lain, biasanya teman yang lain akan ikut menjadi sekutunya, ikut memusuhi. Duh, ribet jadinya.
So, saya lebih setuju begini. Okelah kalau kita (kitaa?) lebih cocok dengan beberapa orang saja, untuk kemudian membentuk semacam geng. Tetapi alangkah baiknya jika hal itu tidak menjadikan kita orang yang membatasi pergaulan dengan selain anggota geng. Hati-hati dalam memilih teman itu wajib, apalagi kelompok yang akan kita bersamai dalam waktu yang panjang dan banyak. Mereka akan sedikit banyak menyumbang pada karakter jenis apa yang kita punya.
My Posts
- About Family&Friends (10)
- Belajar Bahasa (Inggris) (9)
- Book-Song-Film (7)
- FYI (8)
- My Thoughts-Ideas (70)
- Teacher's Life (20)
- Travelings&Events (9)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5.50 PM: Menikmati Waktu
Di kala senja menjelang azan magrib, Beberapa orang sudah menikmati waktu di rumah, Beberapa masih berjuang mengendarai motor atau mobil...
-
Menyambung postingan sebelumnya tentang idiom, berikut dua puluh lima idiom yang sering dipakai di bahasa Inggris sehari-hari. Lumayan untuk...
-
Sejak menjadi guru, saya mulai tertarik dengan hal-hal 'berbau' guru; mulai dari buku, website, sampai film bertemakan guru dan atau...
-
Ini diaaa...akhirnya selesai juga tulisan saya untuk diperjuangkan di Lomba Tulis Nusantara Kemenparekraf. Tentu ide cerita bukan murni da...
No comments:
Post a Comment