Ohya, Ada selarik kalimat dari si ibu yang membuat saya terharu mendengarnya kala itu "Titip mimpi anak-anak ya, bapak ibu".
Harapan itu membuat kita bisa melihat sinar, meskipun hanya secercah, di tengah kegelapan yang sempurna melanda.
(Desmond Tutu).
Adalah topik tentang hopes and wishes yang membuat saya terpikir untuk mengajak para murid bermimpi; menyuarakan harapan-harapan mereka melalui tulisan. Setelah selesai menjelaskan dan latihan soal, saya menyediakan kertas warna untuk mereka tulisi dengan harapan dan mimpi mereka; tentu saja dengan menggunakan bahasa Inggris. Hasilnya? Mereka bersemangat menuliskan mimpinya. Sembari meminta saya mengoreksi susunan katanya, mereka menampilkan raut muka yang indescribable yang membuat saya bahagiaaa melihatnya.
Beberapa ada yang membuat saya tertawa geli karena mengharapkan bisa memutihkan kulit, melangsingkan badan -padahal gemuk pun tidak-. Ada pula yang menuliskan harapan umum nan klasik 'menjadi orang sukses'. Namun, banyak pula yang sudah bisa menyatakan mimpinya dengan spesifik dan jelas, seperti 'ingin menjadi model', 'ingin kuliah di UN*, UN***, U*', 'membiayai orang tua naik haji', bahkan 'menjadi pro dota player', dan sebagainya. Beberapa bahkan membuat saya terkagum-kagum; misalnya 'membangun pesantren tahfiz', mendirikan rumah sakit untuk orang yang tidak mampu, atau 'menjadi penghafal al Quran'.
Setelah menuliskan harapannya, mereka saya minta untuk menempelkannya di dinding bagian belakang kelas. (Lumayan menjadi dekorasi.hihi) Tujuan saya, supaya mereka bisa membacanya berulang kali dan menjadikannya semangat. Juga ketika nanti ada guru lain yang melihatnya,semoga mereka turut meng-amin-kan.
Setelah menuliskan harapannya, mereka saya minta untuk menempelkannya di dinding bagian belakang kelas. (Lumayan menjadi dekorasi.hihi) Tujuan saya, supaya mereka bisa membacanya berulang kali dan menjadikannya semangat. Juga ketika nanti ada guru lain yang melihatnya,semoga mereka turut meng-amin-kan.
No comments:
Post a Comment