Sunday, 23 October 2016

Ruang Sendiri

Pulang kerja beberapa waktu yang lalu, suami saya tiba-tiba memperkenalkan lagu baru yang (katanya) dia dengarkan seharian di kantor; Tulus punya, judulnya "Ruang Sendiri". Menurut beliau, lagunya bagus. Karena Tulus adalah salah satu penyanyi favorit, maka tanpa ragu saya memintanya untuk memainkan lagu tersebut. Berikut potongan liriknya, bagian yang akan saya jadikan amunisi di tulisan kali ini.

Beri aku kesempatan tuk bisa merindukanmu

(Jangan datang terus)

Beri juga aku ruang bebas dan sendiri

(Jangan ada terus)

Aku butuh tahu seberapa kubutuhkanmu

Percayalah rindu itu baik untuk kita


Pergi melihatku, menjelang siang kau tahu
Aku ada di mana sore nanti

Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi
Tak lagi sepi bisa kuhargai

Baik buruk perubahanku tak akan kau sadari
(Kita berevolusi)
Bila kita ingin tahu seberapa besar rasa yang kita punya
Kita butuh ruang


---
Lagu ini, menurut penafsiran saya, menekankan perlunya waktu sendiri untuk masing-masing pasangan; atau populer disebut dengan 'me time'. Kenapa perlu? Karena waktu sendiri akan membuat adanya jarak yang bisa menimbulkan rasa rindu; yang -katanya- penting dalam sebuah hubungan. Selain itu, waktu sendiri bisa memberikan kesempatan bagi seseorang untuk lebih merenungkan baik buruknya pasangan; yang mungkin bisa berlanjut ke tahap perbaikan diri.

Pertanyaan yang muncul di benak saya ketika mendengar lagu ini adalah: perlukah kita (dan pasangan) meluangkan waktu untuk sendiri?

Menurut saya sih, perlu, tetapi kadarnya mungkin berbeda bagi pasangan yang sudah menikah dan yang -katanya- baru menapaki jalan menuju pernikahan alias pacaran. Saat sudah berkeluarga; ini menurut pengalaman pribadi sih, me time jarang diperlukan. Mengapa demikian? Karena bersama seorang pasangan halal, kita bisa melakukan hal hal yang membuat kita lebih bahagia dibanding dengan melakukannya sendiri. Pun kita bisa membicarakan, mendiskusikan, dan menceritakan apapun kepada pasangan kita. Bahkan, kita membutuhkannya untuk mengambil keputusan tertentu.


Rasanya, tidak bertemu seharian karena masing-masing harus bekerja sudah cukup menciptakan rasa rindu, tanpa harus sengaja tidak membersamai pasangan demi 'me time'. Oh iya, bahkan memperbaiki diri pun lebih seru lho kalau dilakukan bersama-sama.


Menurut pengalaman pribadi, saya tidak pernah sengaja menyepi dari suami untuk mendapatkan ruang sendiri. Ruang itu datang sendiri ketika beliau sibuk bekerja atau berkegiatan dengan komunitasnya, atau nonton bola. Bahkan untuk janjian bertemu dengan teman pun, saya lebih senang melakukannya ketika suami ada acara lain. So far so good; saya tidak merasa itu boring and I've got no problem with that.

That's just a personal opinion sih, by the way. Karena masing-masing orang punya gaya sendiri dalam menjalankan dan mengelola hubungan dengan pasangannya. Good night.

No comments:

Post a Comment

5.50 PM: Menikmati Waktu

Di kala senja menjelang azan magrib, Beberapa orang sudah menikmati waktu di rumah, Beberapa masih berjuang mengendarai motor atau mobil...