'The beauty lies on the eyes of the beholder'. I found this proverb again after a quite long time. Peribahasa yang berarti 'keindahan itu terletak pada mata yang memandang' ini mengajarkan konsep relativitas atau kenisbian. Kata relatif (syn: nisbi) dalam kamus besar Bahasa Indonesia dimaknai 'tidak mutlak'. Sesuatu yang bersifat relatif menjadikannya berbeda di mata satu orang dengan orang lainnya, tidak ada ukuran pastinya.
Dalam salah satu topik grammar bahasa Inggris yang berjudul adjective order (tentang menyusun kata sifat dalam sebuah kalimat), ada kategori yang disebut dengan 'opinion' alias pendapat. Kata sifat yang termasuk dalam kategori ini adalah yang bersifat relatif; oleh karenanya diberi nama 'opinion'. Yang namanya pendapat, sangat mungkin berbeda antara satu dengan yang lain, bukan?
Nah, kata-kata yang terdapat dalam kategori opinion ini antara lain adalah handsome, beautiful, interesting, expensive, kind, etc. Ganteng dan cantik, sudah pasti relatif. Si A disebut cantik oleh si B, tapi belum tentu si C setuju dengan itu. Sepatu seharga 500ribu akan dikatakan murah oleh mereka yang berduit banyak, tetapi tidak untuk yang terbiasa hidup susah. Kita bisa mengatakan seseorang baik, tetapi mungkin di luar sana ada yang menganggapnya berbeda.
Relativitas pada Sifat Seseorang
Just last Tuesday, saya membahas materi tentang sifat seseorang (personality traits) bersama murid remaja saya. Ketika diminta mengidentifikasi sifat positif dan negatif, ternyata ada silang pendapat di antara mereka. Dari 25 personality traits yang dikategorikan, ada empat sifat yang diperdebatkan, yaitu sensitive (sensitif), outspoken (ceplas-ceplos), critical (kritis), dan idealistic (idealis). Bahkan saya pun berbeda pendapat dengan mereka.
Perdebatan paling panjang terjadi ketika membahas kata outspoken. Yang menyebutnya positif beralasan bahwa ceplas-ceplos berarti terus terang, jujur dengan apa yang dikatakannya. Kalau dipikir-pikir, benar juga. Sedangkan mereka yang menyebutnya negatif menganggap kata-kata yang diucapkan oleh orang dengan karakter ceplas-ceplos kemungkinan bisa menyinggung perasaan pendengarnya. Well, ini juga benar. Saya pun kemudian menyebut karakter ini memiliki sifat relatif; menilik dari berbedanya pandangan orang tentangnya.
Kenapa Bisa Relatif?
Relativitas atas sesuatu muncul dengan berbagai alasan; seperti perbedaan pengetahuan, pengalaman, lingkungan, hingga sifat seseorang itu sendiri. Setelah saya amati sekilas, murid yang mengatakan bahwa ceplas-ceplos adalah karakter positif ternyata memiliki sifat yang sama; sedangkan yang sebaliknya, terlihat lebih kalem dan tertutup.
Pengetahuan tentang relativitas ini seharusnya membuat bisa kita lebih hati-hati dalam memberikan penilaian terhadap sesuatu ataupun seseorang. Selain itu, kita juga akan lebih mudah menghargai perbedaan pendapat dan tidak semena-mena memaksakan apa yang kita yakini benar kepada orang lain.
My Posts
- About Family&Friends (10)
- Belajar Bahasa (Inggris) (9)
- Book-Song-Film (7)
- FYI (8)
- My Thoughts-Ideas (70)
- Teacher's Life (20)
- Travelings&Events (9)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5.50 PM: Menikmati Waktu
Di kala senja menjelang azan magrib, Beberapa orang sudah menikmati waktu di rumah, Beberapa masih berjuang mengendarai motor atau mobil...
-
Menyambung postingan sebelumnya tentang idiom, berikut dua puluh lima idiom yang sering dipakai di bahasa Inggris sehari-hari. Lumayan untuk...
-
Sejak menjadi guru, saya mulai tertarik dengan hal-hal 'berbau' guru; mulai dari buku, website, sampai film bertemakan guru dan atau...
-
Ini diaaa...akhirnya selesai juga tulisan saya untuk diperjuangkan di Lomba Tulis Nusantara Kemenparekraf. Tentu ide cerita bukan murni da...
No comments:
Post a Comment