Monday, 30 January 2017

Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati: Bijak Bersosial Media

Sosial media yang  jumlahnya menjamur memungkinkan orang untuk memiliki lebih dari satu akun. Menggunakan sosial media berarti sudah siap dengan hubungan pertemanan yang berbagai jenis (mengingat banyaknya jumlah teman yang bisa dimiliki via sosmed). Di sana, tidak melulu kita akan menemukan orang baik yang berbahasa santun. Tidak pula selamanya kita akan setuju dengan pendapat di postingan teman-teman kita.

Ada kalanya, perbedaan pendapat, sudut pandang, dan sikap terhadap sesuatu membuat seseorang merasa sedikit tersinggung, atau mungkin geram. Ada kalanya pula, kosakata yang dipakai oleh si teman terasa tidak nyaman dibaca. Saya, contohnya. Saya paling tidak suka dengan penggunaan umpatan dan kata-kata kasar lainnya (yang mungkin sudah menjadi bahasa sehari-hari si teman). Subjektif, memang, dan memang begitulah bahasa.

Mencegah daripada Mengobati
Kalau kita berteman dengan mereka yang gemar mengumbar kata-kata kasar, menyatakan pendapat dengan pemilihan kata yang ekstrem, dan sejenisnya, mau tidak mau kita akan membaca atau setidaknya melihatnya di timeline. Kemudian rasa jengah, jengkel, atau perasaan ga enak lainnya akan muncul.

Itu semua resiko, betul sekali. Ada yang bilang, ga usah main medsos kalau nggak siap dengan semua itu. Kalau saya sih, mending mencegah daripada mengobati. Maksudnya? Yaa, daripada harus sebel melihat postingan yang tidak sesuai hati nurani, lebih baik mencegah agar postingan tersebut tidak masuk ke timeline. Caranya adalah dengan menyaring teman. Pilih teman yang kira-kira bisa berperilaku santun di media sosial. Bagaimana kalau sudah terlanjur berteman? Di unfriend atau unfollow juga masih bisa. Untungnya, di Facebook (satu-satunya medsos yang sekarang saya masih aktif memakainya), ada fasilitas unfollow yang memungkinkan kita berteman dengan seseorang tanpa harus mengikuti postingan nya.

Pilih-pilih ya? Tak apa lah. Lebih baik menghindari sesuatu yang tidak baik, daripada teracuni hal negatif , hihihi. Toh itu juga hanya sosial media, yang tidak semua teman di dalamnya kita kenal dengan baik. Di dunia nyata, mungkin akan lebih mudah berteman dengan siapa saja, termasuk dengan yang kita tidak ingin berteman dengannya via media sosial.

Intinya, mari menjadi bijak dalam menggunakan sosial media. Jangan sampai kita merugikan dan dirugikan oleh orang lain, ya!

No comments:

Post a Comment

5.50 PM: Menikmati Waktu

Di kala senja menjelang azan magrib, Beberapa orang sudah menikmati waktu di rumah, Beberapa masih berjuang mengendarai motor atau mobil...