Saturday, 26 November 2016

Endure the Pain

Dalam sebuah hubungan, ada waktu ketika kita harus endure the pain (menahan/menanggung rasa sakit atau tidak nyaman) karena harus menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu dan menerima sesuatu yang mungkin tidak kita sukai dari pasangan. Dari dorama Jepang berjudul Hotaru no Hikari lah saya mendapatkan pelajaran berharga tersebut.

Drama ini mostly menceritakan tentang hubungan seorang laki-laki dewasa dengan kepribadian dan kebiasaan yang baik (Takano Seiichi); dengan seorang wanita dewasa-tapi-kekanakan (Amemiya Hotaru) yang dalam bahasa Jepang disebut dengan istilah himono-onna. Kata slang ini dipakai untuk menyebut seorang perempuan usia 20-an yang terlihat rapi dan enerjik di luar tetapi berubah 180 derajat menjadi wanita berantakan dan malas ketika di rumah.
---
Dalam menjalin hubungan, satu hal yang pasti akan dihadapi adalah perbedaan: perbedaan karakter, kebiasaan, gaya hidup, dan sebagainya. Perbedaan ini bisa memecah ataupun menyatukan, tergantung bagaimana masing-masing pasangan menyikapinya. Nah, endure the pain ini bisa menjadi salah satu cara untuk menguatkan. Berikut dua jenis endure the pain ala saya.

Mengalah
Ini adalah cara pertama yang bisa dilakukan untuk mendamaikan perbedaan. Contohnya seperti yang dilakukan oleh peran Takano -pemeran utama laki-laki di drama Hotaru no Hikari-. Dia tidak menyukai pare, makanan yang justru sangat digemari wanitanya. Dia pun mengalah dengan cara mencoba mencicipi segala jenis makanan yang berbahan dasar pare.

Memaklumi dan mengalah. Itu adalah hal yang lumrah lagi penting dalam membangun sebuah hubungan, kenapa? Karena kita tidak bisa mengubah kepribadian atau kebiasaan seseorang yang sudah terbangun sedemikian lama hanya dalam waktu sebulan dua bulan. Pun kalau kebiasaan itu adalah hal yang buruk, maka memaklumi dan mengalah pun menjadi jalan (sementara) satu-satunya. Tidak ada salahnya, kan, mengalah sebentar sembari mengusahakan perubahan?

Poin yang termasuk di dalam kategori ini adalah 'mengalahkan ego sendiri'. Mencoba (melakukan) sesuatu yang tidak kita sukai demi si dia tidaklah gampang. Ada rasa tidak nyaman yang harus dilalui. Tidak hanya mengalah, tetapi Takano Seiichi juga 'mengalahkan' egonya untuk tidak menolak mentah-mentah ide memakan makanan dengan pare di dalamnya.

Meskipun pada akhirnya nanti kita tidak berubah menjadi menyukai sesuatu yang sebelumnya kita tidak sukai, setidaknya kemauan untuk 'mencoba' sudah menghadirkan satu nilai plus di mata pasangan. Sepertinya sih gitu, ya? 😁

Memperbaiki (Diri Sendiri)
Di drama Hotaru no Hikari, akhirnya ada saatnya pula si himono onna ini berusaha memantaskan dirinya dengan memperbaiki diri, yang ternyata tidak mudah baginya. Kata orang memang, all start is difficult. Melawan kebiasaan tidak baik yang sudah terlanjur melekat sungguh bukanlah pekerjaan enteng. Di situlah letak pain yang harus kita tanggung.

Memperbaiki diri, pada dasarnya, memang wajib dilakukan. Hubungannya dengan keberlangsungan hubungan? Well, memperbaiki diri sama artinya dengan memperbaiki hubungan. Terkait dengan ini, saya jadi teringat ceramah Aa Gym yang saya dengarkan beberapa bulan yang lalu.

Jadi menurut beliau, Kita jangan terlalu fokus untuk 'mengubah' pasangan kita. Sebaliknya, fokuslah untuk memperbaiki diri, dan serahkan perubahan pasangan kita pada Dia yang Maha Mengubah segala sesuatu. Kalau masing-masing menyadari hal ini, perbaikan insya Allah lebih mudah terjadi. Luar biasa.

Jadi, demi hubungan yang layak diperjuangkan keharmonisannya, alangkah baiknya kita bersedia untuk menanggung rasa sakit sementara. Tentunya ini disertai dengan harapan akan adanya hubungan yang terus menerus membaik dari hari-ke hari; terus menjadikan diri semakin baik pula.  

No comments:

Post a Comment

5.50 PM: Menikmati Waktu

Di kala senja menjelang azan magrib, Beberapa orang sudah menikmati waktu di rumah, Beberapa masih berjuang mengendarai motor atau mobil...