Saturday, 26 November 2016

Ghetto Talk

Istilah Ghetto Talk saya kenal ketika menonton film keluaran tahun 2006 berjudul Akeelah and The Bee. Film yang mengisahkan tentang perjuangan seorang anak SMP dari sekolah 'pinggiran' di kompetisi Spelling Bee, yaitu perlombaan mengeja kata-kata bahasa Inggris. Tokoh utamanya Akeelah, seorang remaja 11 tahun yang berkulit hitam. Di salah satu adegannya, pelatih Akeelah melarangnya untuk menggunakan ghetto talk. Setelah menebak-nebak, akhirnya saya memutuskan untuk mencari apa itu ghetto talk. Here we go the result.

Arti Kata
Di beberapa kamus online yang saya sambangi dan buku yang saya pakai untuk ngajar, kata ghetto diartikan sebagai 'kawasan kumuh'. Ada juga yang menyebutkan bahwa Ghetto ini mengacu pada suatu kawasan yang ditinggali oleh etnik tertentu di suatu negara; misalnya kaum African American di Amerika Serikat.

Bahasa 'Ghetto'
Dalam film Akeelah and the Bee, tokoh yang berkulit hitam menggunakan ragam bahasa Inggris yang agak berbeda dalam dialognya. Dan rupanya, itu yang disebut Ghetto Talk. Contoh kalimatnya seperti ini: "Ain't you got no job?" dan "l ain't doin' no more spelling bees". Dalam bahasa Inggris yang biasa dipakai, kalimat tersebut salah secara grammar (tata bahasa), karena menggunakan dua unsur negatif.

Penjelasannya begini. Akeelah ingin mengatakan "Aku tidak ingin melakukan spelling bee lagi. Nah, di kalimat yang diucapkannya, ada dua unsur negatif (ain't dan no), yang seharusnya akan menjadikan kalimatnya menjadi positif "Aku mau melakukan spelling bee lagi". "Normal'nya, untuk mengatakan tidak lagi, kita akan memakai kata 'anymore'. Jadi, kalimatnya Akeelah tadi berubah menjadi "I don't want to do spelling bee anymore'.

Menurut Urbandictionary, Ghetto Talk memang diartikan sebagai ragam bahasa 'slang', yaitu variasi bahasa yang digunakan kelompok tertentu. Di buku African American Slang: Linguistic Description, disebutkan bahwa Ghetto Talk mengacu pada ragam bahasa yang dipakai oleh penduduk Amerika keturunan Afrika. Intinya, sebenarnya ada banyak pengertian atau deskripsi dari kata Ghetto ataupun Ghetto Talk sendiri.

Apa karakteristik dari Ghetto Talk?
Melihat dari contoh-contoh percakapan di film Akeelah and the Bee dan beberapa contoh kalimat dari beberapa website yang saya datangi, setidaknya ada tiga hal yang menjadi karakteristik Ghetto Talk ini.

Pertama, ejaan yang berbeda. Contohnya, kata 'your' yang hanya dituliskan yo' atau kata 'that' yang berubah menjadi dat. Ada pula kata kerja berakhiran 'ing' yang seringkali dihilangkan huruf 'g'nya; doing menjadi doin'.

Kedua, 'penyusutan' penulisan dari gabungan kata. Beberapa di antaranya sudah diterima dan digunakan oleh kalangan luas. Misalnya, 'want to' yang disingkat menjadi 'wanna', atau 'going to' yang disusutkan menjadi 'gotta'.

Ketiga, tata bahasa dan kosakata yang berbeda. Contohnya adalah kata ain't yang bahkan bisa dipakai oleh subjek apa saja. Kata ini bisa menggantikan posisi don't, doesn't, isn't, am not, dan bentuk negatif lainnya. Contoh lain yang masih terngiang dari film Akeelah adalah 'who that' yang seharusnya adalah 'who is that'. Ada pengabaian kaidah tata bahasa di sini.

Yah begitulah hasil dari membaca sana sini yang pastinya masih kurang memuaskan. Masih buanyaak sumber di luar sana yang harus dibaca untuk menggenapi pemahaman tentang istilah Ghetto Talk ini. Menarik untuk dijadikan bahan bacaan waktu luang.

1 comment:

5.50 PM: Menikmati Waktu

Di kala senja menjelang azan magrib, Beberapa orang sudah menikmati waktu di rumah, Beberapa masih berjuang mengendarai motor atau mobil...