Terpujilah wahai engkau, ibu bapak guru
Semua baktimu akan ku ukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa
Lagu Hymne Guru ciptaan Almarhum Sartono -seorang guru seni musik di kota Madiun- selalu berkumandang di setiap perayaan hari guru nasional tanggal 25 November. Mendengarnya selalu memunculkan rasa haru dan membuat mata berkaca-kaca. Seperti saat upacara peringatan hari guru Jumat lalu. Entah atas dasar apa rasa haru itu hadir.
Bagi saya, lirik dalam lagu tersebut amatlah menyanjung jasa seorang guru yang bahkan disebut sebagai pelita dalam kegelapan. Maka lagu Hymne Guru seharusnya bisa menjadi bahan introspeksi diri: sudahkah benar-benar menjadi pelita; memberikan penerangan untuk para murid? Sudahkan memberikan yang terbaik untuk mereka sehingga layak disebut pahlawan?
Anyway, SELAMAT HARI GURU untuk seluruh 'guru' dalam kehidupan saya. Terimakasih untuk semua ilmunya. Juga SELAMAT HARI GURU untuk semua guru di Indonesia. Semoga profesi ini bisa menjadi jembatan terciptanya generasi bangsa yang tidak hanya cerdas tetapi juga berakhlak mulia.
P.S. By the way, emang lagu Hymne Guru sudah berubah ya liriknya di baris terakhir?
No comments:
Post a Comment