Don't judge a book by its cover. Jangan menilai orang hanya dari penampilan luarnya saja.
Ungkapan ini sudah sangat populer di kalangan banyak orang, dan sudah dianggap benar. Tapi kali ini, saya ingin bilang bahwa terkadang, hasil judge a book by its cover bisa jadi kesan pertama yang benar-benar mewakili karakter asli seseorang. Yang dimaksud dengan cover di sini ada dua: tingkah laku dan penampilan fisik.
Adalah pengalaman dan pengetahuan yang sudah kita punya sebelumnya, atau background knowledge istilahnya; yang membantu kita menyusun sebuah kesan pertama dari orang asing yang baru kita temui.
Memang sih, kita tidak bisa -bahkan tidak boleh- menilai baik buruknya seseorang hanya berlandaskan kesan pertama. Apalagi, seburuk-buruknya orang pasti ada sisi baiknya biarpun sedikit. Tetapi dengan pengalaman dan pengetahuan yang kita punya, setidaknya kita bisa menilai 'permukaan' dari karakter seseorang.
Contoh. Pernahkah bertemu dengan seseorang pertama kali tapi kita sudah merasa nyaman untuk ngobrol atau bahkan percaya untuk menitipkan barang-barang kita? Atau sebaliknya, baru pertama ketemu tapi langsung nggak pengen ketemu lagi karena melihat perilakunya? Nah, itu adalah saat pengetahuan dan pengalaman kita bekerja.
Misalnya, dulu pernah bertemu dengan orang yang tidak memberi sepeser senyum pun ketika pertama bertemu, dan ternyata orangnya memang tidak ramah. Pengalaman ini yang sedikit banyak akan mempengaruhi anggapan kita terhadap orang baru lainnya yang berperilaku sama.
Bagaimana dengan pengetahuan? Gampangnya begini, kita mengetahui bahwa salah satu tanda orang yang ramah adalah senyum. Oleh karena itu, ketika menjumpai seseorang tanpa senyum di pertemuan pertama, sisi pengetahuan akan membisikkan pada kita 'orang ini nggak ramah'.
Penampilan Fisik
Bagaimana dengan penampilan fisik seseorang? Menilai hanya dari penampilan sungguh tidak adil, memang. Tapi, bagaimanalah kita akan menilai hati seseorang kalau baru sekali kita bertemu? Maka tampilan luar seperti baju yang dipakai, make up, dan semua yang tampak; menjadi salah satu komponen yang kita pakai untuk menentukan kesan pertama pada seseorang. Orang yang memakai pakaian dan berambut tidak rapi sudah otomatis memunculkan kesan 'berantakan', dan sebaliknya.
Saya sendiri percaya bahwa kepribadian; yang tidak terlihat kasat mata; akan sedikit-banyak tercermin pada penampilan fisik seseorang. Tentunya, sekali lagi, ini tidak bisa diberlakukan sama untuk semua orang. Tidak berlaku pula bagi orang yang mau tipu-tipu lewat tampilan yang oke tapi hati nggak oke.
Kesimpulannya, judge a book by its cover seringkali terjadi di pertemuan pertama, yang menghasilkan kesan pertama. Kesan ini bisa jadi benar, karena didasarkan pada pengalaman sebelumnya dan pengetahuan yang dimiliki. Tapi, ada baiknya kita tidak berhenti dengan penilaian berdasar cover di pertemuan pertama. Terutama jika kita akan berinteraksi dengan orang tersebut dalam waktu yang lama.
Akan tetapi, kita juga harus berhati-hati supaya kesan pertama yang kita ciptakan tidak menjadi bumerang untuk diri sendiri. Caranya? Terus memperbaiki diri; karena itulah yang akan tercermin dalam perilaku maupun penampilan kita.
No comments:
Post a Comment